Langsung ke konten utama

DEGUP KESUKAANKU


Degup Kesukaanku
                                           
                                            Buah Karya-KU

Terima kasih telah hadir
Melahirkan perasaan indah
Perasaan berbunga-bunga
Indah nan sementara

Kegilaanmu...
Keindahan bagiku
Kau berbeda
Gila tanpa lupa
Indah tanpa diminta, penawar duka

Dengan gesit yang tak kau sengaja
Kau sisit hati ini tanpa paksa    
Kau hancurkan tembok besar di diriku
Untuk tidak jatuh cinta
Maupun sekadar suka

Tanpa permisi
Tanpa aku siap
Kau dengan sigapmu
Aku  dengan degupku
Degup kesukaan tanpa ragu
Menerimamu, menemani hariku
                     

                                  Banjarmasin, 12 April 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Menulis Buku Harian

To the point 1 saja. Singkat, Padat, dan jelas. GUE MABA. Ya, sekarang gue menyandang gelar MABA 2014 atau Mahasiwa Baru di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia – Univesitas Lambung Mangkurat. Gue lulus seleksi di kampus ini melalui jalur SNMPTN, yaitu pendaftaran melalui online dan berdasarkan nilai rapot sekolah dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menjadi pilihan pertama gue. Kedua 2 , Ilmu Komunikasi Fakultas FISIP eh btw, itu gue milihnya sesuai keinginan gue aja tertarik dimana, tau kalau itu fakultas fisip juga pas udah kuliah. Alhamdulillah lulusnya di pilihan pertama yang mana memang gue minati, menjadi guru bahasa Indonesia terinspirasi dari guru SMA gue Ibu Dwi dan Ibu Diana. Mereka kedua guru bahasa Indonesiaku ketika kelas X dan XII, menurutku mereka berdua adalah sosok misterius. Why? Karena mereka guru bahasa Indonesia. Nilai bahasa Indonesiaku tak pernah tinggi, selalu saja rendah, begitu juga dengan teman-temanku. Susah sek...

ENIGMA bagian 3 (Ending)

Tiba di kota Bandung. Setelah memeriksa mayat, Pak Rendra berkata. “Saya belum bisa memastikan penyebab kematian Caca apabila tidak dilakukan autopsi pada mayat.” “Aku ingin cepat mengetahui kebenarannya. Kumohon Pak. Selidikilah kasus ini dengan sungguh-sungguh.” pinta Egi. “Sabar ya. Kasus ini sulit, tapi akan saya selidiki dengan baik.” jawab Pak Rendra. “Terima Kasih Pak.” jawab Egi.   Sementara itu, Pak R endra segera menanyakan informasi apapun yang terjadi sebelum hari kematian Caca dan Eko, dan semua tentang yang ada di vila . “Bisa ceritakan padaku alasan kalian pergi ke vila terpencil ini?” kata Pak Rendra. “Baik. Mereka pergi ke sini untuk refreshing serta untuk penyusunan strategi tim detektif mereka . Sebenarnya mereka tidak berniat pergi ke Villa, mereka hanya berniat menginap sehari semalaman   saja di Bukit Batas . Hanya saja saya yang memiliki rencana pembunuhan di villa itu, karena saya dan caca yang dianggap tersangka oleh ayah Swara ...

BAHAGIA ITU SEDERHANA

            Gagal rencana saya di sore bolong tadi, padahal sudah beli kopi. Ada rencana apa emang? Rencananya adalah... Usai acara hari ini (sengaja tanggalnya di blur) tadi dan tiba di kos pukul 18.00, itu tiba-tiba ngerasa sedih dan berencana malam ini ga ngerjain tugas, ga baca buku juga, ga jalan-jalan kayak manusia remaja pada umumnya yang sabtu malam begini kalo ga ngapelin ya diapelin, ga shopping juga, biasanya kalo ga ada yang ngajak nongkrong itu sabtu malam aku shopping ke Bali. Jadi, rencananya tadi aku cuman mau fokus nulis di blog pribadi.             Gagal nulis sambil ngopi dari habis isya, sebab tetangga aku datang dan kopinya sudah aku minum ketika ngobrol sama dia. Jadi, ini nulis ga ditemenin kopi lagi, hanya ditemenin suara kipas angin (23.30)             Sebelum aku pulang, dia udah duluan pulang,...