“KAMPRETTT sekali sih tu orang tua! Kok berantem di rumah orang?” batinku. Ada sepasang suami istri yang membawa masalah rumah tangganya ke rumahku. Gila!!! Aku gak bisa ngebayangin bagaimana kalau jadi Mirna. Mirna adalah sahabat sekaligus tetanggaku. Orangtua kami juga dekat, sedekat dua meter rumahnya dari rumah kami. Haha... Gak lah. Ya, orangtua kami dekat udah kayak keluraga. Awalnya, Mirna datang ke rumahku dengan mata sembab. Dia mintaku untuk mengantarnya ke rumah bibinya yang bertempat di desa Mawangi, lumayan jauh dari sini, kira-kira dua jam setengah. Mamaku yang juga sudah mengannggap Mirna seperti anaknya sendiri tentu menanyakan apa yang terjadi pada Mirna. “Mirna, kamu kenapa?” “Gak papa.” “Gak mungkinlah. Ayo cerita sama tante.” “Gak papa Tan. “Pasti ada apa-apa. Kamu berantem lagi? Sama siapa? Sama ibumu ...