Langsung ke konten utama

Rindu Menulis Buku Harian


To the point1 saja. Singkat, Padat, dan jelas. GUE MABA. Ya, sekarang gue menyandang gelar MABA 2014 atau Mahasiwa Baru di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia – Univesitas Lambung Mangkurat. Gue lulus seleksi di kampus ini melalui jalur SNMPTN, yaitu pendaftaran melalui online dan berdasarkan nilai rapot sekolah dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menjadi pilihan pertama gue.
Kedua2, Ilmu Komunikasi Fakultas FISIP eh btw, itu gue milihnya sesuai keinginan gue aja tertarik dimana, tau kalau itu fakultas fisip juga pas udah kuliah. Alhamdulillah lulusnya di pilihan pertama yang mana memang gue minati, menjadi guru bahasa Indonesia terinspirasi dari guru SMA gue Ibu Dwi dan Ibu Diana. Mereka kedua guru bahasa Indonesiaku ketika kelas X dan XII, menurutku mereka berdua adalah sosok misterius. Why? Karena mereka guru bahasa Indonesia. Nilai bahasa Indonesiaku tak pernah tinggi, selalu saja rendah, begitu juga dengan teman-temanku. Susah sekali mendapatkan nilai tinggi, karena ada-ada saja salahnya ketika menjawab soal bahasa Indonesia. So, gue merasa bahasa Indonesia ialah sesuatu yang misterius, sehingga ketika kita salah menjawab dengan jawaban yang kita pikir sudah benar itu penasaran sekali apa sih jawaban sebenarnya.Maka dari itu, harus menguasai kosa kata berdasarkan ejaan yang disempurnakan (EYD).
Akan tetapi3, sebagai anak bahasa, plis jangan anggap aku sebagai sosok yang serba tahu. Sebab, kata dosenku begitu, anak bahasa itu dalam pandangan orang lain sebagai mahasiswa serba tahu,   yaaa tentang kosa kata bahasa dan sastra.
Gue4 hebat teater? Engga. Sebenarnya sih minat banget di situ, tapi gue menyadari kapasitas suara gue yang ga nyampe dari panggung teater ke semua sudut ruangan, dan ga bisa ngelepas urat malu untuk totalitas berakting. Gue mah aslinya pemalu, itu yang menahan gue untuk ga mendalami teater yang padahal organisasi teater juga ada ditiningkat program studi gue. Gue hebat berpuisi? Ga juga haha, sekali lagi gue pemalu untuk tampil di depan umum membawakan puisi. Gue hanya suka menulis dan menciptakannya. Yah, artinya gue cuma cocok jadi seseorang yang bekerja di belakang layar.
Wah udah keman-mana nih pembahasan gue yang padahal cuma mau nulis deskripsi berdasarkan foto yang gue sertakan di dalam tulisan ini. Next gue akan bercerita lebih panjang dari foto ke foto yang gue anggap sebagai best pict dari momen ke momen, tahun ke tahun.
Tulisan ini bukanlah narasi yang sempurna, bahkan jauh dari EYD, karena faktor kesengajaan. Inikan blog pribadi gan, bukan buku tugas bahasa Indonesia hehe dan ini bukan paragraf yang terakhir wkwk, melainkan pembuka deskripsi foto di bawah ini.        
Foto 1 Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin
MABA kaaan gue... Anak baru gede juga di Banjarmasin. Wajarlah mau hunting2 klo ngeliat tempat baru, bagus, sejuk lagi. Lets go hunting di Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin. Masjid tempat sholat sih ya... tapi, halamannya luas nan indah. Pohon rimbun mengelilingi halaman masjid tersebut. Foto tsb hasil jepretan sahabat baru gue, yaaa temen lama siih dari kelas XI tapi kayaknya deket bgt nya baru2 pas mau daftar kuliah soalnya senasib sepenanggung nih mahasiswa jalur snmptn dan daftar ulang kuliah di ULM Banjarmasin ini. Sebelumnya, tes kesehatan juga bareng dia pakai taksi. Dia juga nginap di rumah kontrakan gue waktu itu, pas ke Bjb ya gue bawa serta juga nginap di rumah tante gue, sodara abah.
MAHDALENA namanya. Kemana-mana sama dia. Ntuh beli baju sama rok yang gue pake di foto itu kalau ga salah ke pasarnya sama dia juga. Ke Sabilal itu juga cuma berdua sama dia, daan selanjutnya beli perlengkapan ospek sama dia juga. Ga hanya beli perlengkapannya bareng, pembuatannya juga. Cukup kali yaaa... Intinya sih ya di paragraf sebelum paragraf ini hahaha.
Sebagai penutup gue mau sharing ilmu kebahasaan yang telah gue dapat. Chekkidott catatan kaki.
1=ditulis miring dalam cetakan karena menuliskan kata atau ungkapan asing (kecuali yang telah disesuaikan ejaannya)
2=Kedua, maka sebelumnya ada kata pertama dan selanjutnya ada ketiga, keempat, dst
3=karena di awal kalimat. Jika di dalam kalimat di pakai bentuk tapi, tetapi
4=Gue, bentuk tidak baku. Harusnya sih ditulis miring juga karena tidak sesuai EYD dan jika dalam berada dalam dialog, tapi sekali lagi ini narasi santai dan kalau aku tulis miring semua kata yang tifak baku banyak banget jadi sengaja ga di miringin semua.
(jangan ditiru ya hehe) Malah kaku kan bacanya kalau gue pakai bahasa baku... sekian.
Salam Literasi!
Salam Redaksi.
16/11.18

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuasa-Mu

Taktiktaktiktatik... Gadis sedang asyik mengetik komputer , tiba-tba ia teringat akan sesuatu. Gadis melirik jam tangannya. “Ya Tuhan, sudah pukul lima sore. Aduh mana belum sholat Asar lagi bagaimana ini?” keluhnya. Gadis berbegas mengambil mantel yang bergantung di dinding kamarnya, segera ia pasang karena cuaca diluar dingin dan masih gerimis dirapikannya rambut sebentar lalu pergi meninggalkan rumah.             Gadis terus mempercepat laju motornya padahal jalan masih licin. Motornya hampir oleng karena menerobos lubang-lubang dijalan yang tertutup air hujan namun ia masih bisa mengendalikan agar tidak jatuh.   Gadis yang berada disekitar tiga meter dari lampu lalu lintas menambah kecepatan 100km/jam karena melihat detik-detik lampu hijau yang sebentar lagi akan berubah menjadi merah. 3... 2.. 1. Berbagai lat transportasi dari arah kiri pun segera melaju karena lampu sudah berubah warna menunjukkan jalan. Gpraaaa...

Perjalanan Pendek Mengesankan

       “ “ Aku bernyanyi untuk sahabat...Aku menari untuk sahabat....” Terdengar nada dering handphone Efa. Efa yang asik menonton tv pun segera berlari mengambil dan menekan tombol hijau pada layar handphone nya. Efa       : “Assalamualaikum, dengan siapa ya?” Mega   : “Ini aku Fa, Mega. Kamu ada di rumah tidak? Efa       : “Iya ada Ga, kenapa?” Mega   : “Aku mau main kesana.” Efa       : “Ada ko, datang aja.” Mega   : “ Ok, tungguin ya”. Beberapa menit kemudian tibalah Mega di rumah Efa. Mega   : “Kapan kamu mau ke Bukit?” Efa       : “Siang ini. Kamu sudah makan atau belum, kita makan yu?” Mega   : “Belum. Ayoo.” Beberapa saat usai makan siang. Tiba-tiba bumi bergemuruh, pertanda hujan akan datang. Mega            : “Fa, Aku pamit pulang ya sebelum hujan ...