Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

BAHAGIA ITU SEDERHANA

            Gagal rencana saya di sore bolong tadi, padahal sudah beli kopi. Ada rencana apa emang? Rencananya adalah... Usai acara hari ini (sengaja tanggalnya di blur) tadi dan tiba di kos pukul 18.00, itu tiba-tiba ngerasa sedih dan berencana malam ini ga ngerjain tugas, ga baca buku juga, ga jalan-jalan kayak manusia remaja pada umumnya yang sabtu malam begini kalo ga ngapelin ya diapelin, ga shopping juga, biasanya kalo ga ada yang ngajak nongkrong itu sabtu malam aku shopping ke Bali. Jadi, rencananya tadi aku cuman mau fokus nulis di blog pribadi.             Gagal nulis sambil ngopi dari habis isya, sebab tetangga aku datang dan kopinya sudah aku minum ketika ngobrol sama dia. Jadi, ini nulis ga ditemenin kopi lagi, hanya ditemenin suara kipas angin (23.30)             Sebelum aku pulang, dia udah duluan pulang,...

TERIMA KASIH CINTA - AFGAN BUKAN

Mengapa malam itu saya terdiam ketika kau menelfon? Saat itu saya hanya bisa menghembuskan nafas. Terima kasih 💕 Telah mau melepas sesuatu yang sebenarnya memang belum dimiliki. Luar biasa senang ketika masing-masing kita berusaha kuat untuk saling melepaskan. Demi kebaikan, demi menyelamatkan masing-masing hati, demi-Nya tentunya. Tetaplah kuat meski berjarak. Jadilah terhebat yang akan terus menyayangiku tanpa syarat. Jangan merasa ditinggalkan, hanya saja aku tidak ahli dalam mempertahankan. Tuhan juga belum menunjukkan kalau kaulah orangnya. Saya akan tetap pergi, meskipun kau menjanjikan akan selalu ada, karena takdir tidak tergantung dari ucapanmu. Semoga selalu terjaga. “Sesuatu akan lebih bernilai tinggi, jika dijaga dengan sebaik-baiknya.” Sebab, saya akan menjaganya pada batas aman. Sampai aku engkau halalkan. Kau mungkin meragukan, biarkanlah yang setia itu hatinya, bukan ucapannya.             Saya tidak k...

Bukan Surat Cinta Untuk Starla

            Bukan aku tak ingin membalas pesanmu. Saat itu aku hanya mencoba berpikir bijak. Aku pikir tak perlu terburu-buru seperti biasanya. Walaupun sebelah otak berpendapat bahwa klarifikasi ini harus secepatnya disampaikan.             Seharusnya aku yang banyak meminta maaf padamu. Aku sampai tak bisa berucap apa-apa begitu selesai membaca pesanmu yang begitu panjang sekali, tak pernah kudapatkan pesan yang panjang seperti ini sebelumnya selain broadcast :D             Hemmm apa ya? Aku cuma bisa mengucapkan banyak terima kasih atas semua kebaikan slama ini yang dikasih ke aku. Kamu mau direpotkan, mau datang membawakan makan ketika aku lapar dan malas keluar, membawakan obat ketika aku sakit, mau tetap cerewet ketika aku tidak mood makan ataupun benar-benar tidak mood untuk sekadar menanggapi pesan pendekmu ...