Mengapa malam itu saya
terdiam ketika kau menelfon? Saat itu saya hanya bisa menghembuskan nafas.
Terima
kasih 💕 Telah mau melepas sesuatu
yang sebenarnya memang belum dimiliki. Luar biasa senang ketika masing-masing
kita berusaha kuat untuk saling melepaskan. Demi kebaikan, demi menyelamatkan
masing-masing hati, demi-Nya tentunya.
Tetaplah
kuat meski berjarak. Jadilah terhebat yang akan terus menyayangiku tanpa syarat.
Jangan merasa ditinggalkan, hanya saja aku tidak ahli dalam mempertahankan.
Tuhan juga belum menunjukkan kalau kaulah orangnya.
Saya
akan tetap pergi, meskipun kau menjanjikan akan selalu ada, karena takdir tidak
tergantung dari ucapanmu. Semoga selalu terjaga. “Sesuatu akan lebih bernilai
tinggi, jika dijaga dengan sebaik-baiknya.” Sebab, saya akan menjaganya pada
batas aman. Sampai aku engkau halalkan. Kau mungkin meragukan, biarkanlah yang
setia itu hatinya, bukan ucapannya.
Saya tidak kecewa. Karena ini merupakan penyelamatan dari
Allah agar tidak lebih kecewa nantinya. Jika kau merasa sakit, saya doakan
semoga menjadi sakit yang berkah. Pun kali ini saya memantabkan diri untuk
tidak terlalu menggebu mencintai. Biarlah Tuhan yang menangani. Sebab aku butuh
izin-Nya, untuk mencintai.
Tentang merelakan biar aku dan Allah yang tahu. Biarkan
ini menjadi rahasia terbesarku. Andai
semua orang di dunia paham bahwa mencintai bukan hanya tentang waktu,
keberanian atau kesempatan saja. Tapi cinta juga tentang keimanan dan
ketakwaan. 💕💕
Komentar
Posting Komentar