Bukan aku tak ingin membalas pesanmu. Saat itu aku hanya
mencoba berpikir bijak. Aku pikir tak perlu terburu-buru seperti biasanya.
Walaupun sebelah otak berpendapat bahwa klarifikasi ini harus secepatnya
disampaikan.
Seharusnya aku yang banyak meminta maaf padamu. Aku
sampai tak bisa berucap apa-apa begitu selesai membaca pesanmu yang begitu
panjang sekali, tak pernah kudapatkan pesan yang panjang seperti ini sebelumnya
selain broadcast :D
Hemmm apa ya?
Aku cuma bisa mengucapkan banyak terima kasih atas semua kebaikan slama ini
yang dikasih ke aku. Kamu mau direpotkan, mau datang membawakan makan ketika
aku lapar dan malas keluar, membawakan obat ketika aku sakit, mau tetap cerewet
ketika aku tidak mood makan ataupun benar-benar tidak mood untuk sekadar menanggapi
pesan pendekmu yang kemudian memanjang jika aku tetap tak berkabar. Itu.
Terima kasih sekali lagi dan mohon maaf beribu maaf,
karena mungkin secara tidak sengaja aku juga memberikan harapan. Akhirnya
kusadari bahwa aku banyak melakukan kesalahan, kadang aku menganggapmu sebagai
orang yang benar kubutuhkan sehingga kau enggan untuk menjauh yang padahal
sudah lama ingin menjauh, tidak tahan, dan sudah sangat lelah dan sikapku yang
cuek dan kadang seenaknya.
Kau boleh merasa aku yang tak berperasaan. Saat memilih
pergi, memilih untuk tidak berjuang lagi, itu hakmu seutuhnya. Aku tak ingin
menghakimi perasaanmu. Aku manusia yang menganut paham bahwa melepaskan bukan
berarti berhenti berjuang, akan ada saatnya semua menjadi indah dan yang
terpenting adalah, apapun yang kita lakukan Allah meridhoinya. Aku hanya
khawatir bila perjuanganmu selama ini tidak menuju-Nya.
Baiknya kau pergi dengan kehilangan yang sewajarnya.
Kembalilah ke hidupmu dan hiduplah dengan baik. Bagaimana perasaanku, hanya
Allah yang maha tahu.
Sedikit saran untukmu. Jika menginginkan sesuatu berjuanglah
dengan tulus, jangan mengharap balas, dan bersabarlah... Belajarlah merasa
cukup dengan kebaikan yang diberikan padamu, jangan selalu meminta lebih dan
lebih lagi. Terlebih lagi waktu, waktu itu sangat berharga tak semua orang mau memberikan
waktunya ketika kau meminta.
Jika kau menginginkan seseorang nyaman denganmu, berikan
ia kepercayaan, toh di umur yang sudah kepala dua ini ia punya pemikiran
dewasa, jangan melulu kau curigai. Jangan mengekang dan membuatnya tertekan.
Oke?
Komentar
Posting Komentar