Deg
deg deg deg
kupeluk
dadaku yang
tengah gaduh
kutopang
jantungku yg
hampir jatuh
sambil menahan badanku yang
hampir runtuh
atas
panas, bawah
dingin
dan
tanganpun getar getir
tak
sengaja kulihat
kemudian
kututup mata ini
kubuka
lagi
kulihat
lagi
dan
patah hati
lagi
dan lagi
kulihat
lagi
patah
hati
menyendiri
kusakiti
lagi hati ini
ah
aku tak bisa terus seperti ini
setiap
hari
menangisi
janji
yang
tidak terpenuhi
Duhai
hati
kumohon
berhenti
ada
hati yang tak pandai menghargai
sadari
bahwa
Dia hendak mengganti
dengan
yang lebih baik lagi
(Amuntai, 6 Juli 2017)
Komentar
Posting Komentar