Begini ya rasanya
tergantikan? Ia adalah sakit yang tiada tara. Ya, tergantikan saat kita belum
ingin digantikan. Ah, mengapa hatiku selalu saja menyesalinya? Bukankah itu
sudah menjadi haknya? Aku rasa aku terlalu fokus pada keinginanku, pada
rasakuku yang masih sama, orang yang tetap kamu. Ah, aku rasa aku hanya kurang
mensyukuri kehidupanku. Aku rasa ini merupakan salah satu proses pendewasaan
yang dibentuk dari rasa sakit. Bila kita
membencinya berarti kita menolak rencana pendewasaan yang telah dirancang Tuhan
untuk kita. ~Dedy Susanto
Daun yang jatuh tak
pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan
mengikhlaskan semuanya. Tak masalah jika lewat kejadian sedih dan menyakitkan.
Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkutnya, membawa
pergi entah ke mana. ~Daun yang jatuh tak pernah membenci angin (Tere Liye)
Memang untuk saat ini kau tak terjangkau pandanganku.
Namun percayalah bahwa engkau hidup dalam setiap tulisanku.
Tak perlu takut kehilangan ketika orang yang kita sayang
pergi jauh, karena seseorag terbaik itu akan mengerti kemana ia harus pulang.
~London Love Story
Okay, biarlah aku
seperti bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani huhuy.
Ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang maka Allah
timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa
Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain kepadaNya. ~Imam Syafi’i
Sekarang saya paham. Allah adalah obat dari segala jenis
penyakit hati. Dan pada akhirnya kita akan sama-sama lelah. Aku lelah dengan
rindu. Kau lelah dengan keangkuhanmu. Saya membiarkan diri ini menikmati proses
pemulihan hati kembali. Bagi saya menulis adalah terapi menenangkan diri.
Barangkali hendak digantikan dengan yang lebih baik.
Kecewamu hanya boleh sementara, tapi harapan baikmu harus selamanya. ~Mario Teguh
Bukan tak mau berjuang. Tapi... kita juga punya batasan.
Banyak hal yang sulit untuk dijelaskan atau sekadar diungkapkan. Tak ada
sesuatu yang kebetulan, tapi banyak yang bisa dibetulkan. Selamat memperbaiki,
selamat menjadi lebih baik. Juga ada banyak cara untuk mencintai, salah satunya
dengan melepaskan J
Baiknya aku pergi dengan kehilangan yang sewajarnya. Setelah
aku berpikir, ternyata aku benar-benar sedang diarahkan ke sesuatu yang lebih
baik. Allah masih menunggu kita kembali. Aku jadi punya ruang lebih banyak
untuk bermanja-manja denganNya.
Ah, mari kita tidur, aku lelah mendebat rindu yang tak
berkesudahan wkwk.. Demikianlah perempuan, senyumnya menawan, hatinya remuk
redam. Untuk menjadi pribadi yang lebih baik, harus ada sesuatu yang
ditinggalkan, seperti pelukmu yang tak kunjung halal.
Melibatkan Allah dalam segala urusan membuat hatimu
semakin yakin, bahwa tidak ada sakit hati yang akan kamu rasakan. Ketahuilah
bahwa hati yang patah terkadang hanya untuk mendorongmu mendekat kembali
padaNya.
Dan akhirnya, tentangmu
adalah menjadi pembelajaran terbaik bagiku.
Komentar
Posting Komentar